Perjalanan Berliku Arema FC Merebut Dua Kemenangan dan Clean Sheet Beruntun di BRI Liga 1: Perlu Kerja Keras!
Berita Bola - Arema FC mulai bangkit di BRI Liga 1 2023/2024. Dua kemenangan beruntun membawa Singo Edan lepas dari posisi juru kunci dan kini berada di posisi ke-16 dengan 9 poin, unggul satu poin dari Persita Tangerang yang beada di zona bahaya.
Tren positif Arema FC ini didapatkan lewat perjuangan berliku. Dendi Santoso dkk. harus menunggu sampai pertandingan pekan ke-10 untuk bisa merasakan kemenangan.
Beban berat sempat dirasakan Arema FC ketika sulit meraih kemenangan. Kritik suporter lewat media sosial bermunculan. Itu membuat para pemain Arema FC tidak bisa mengeluarkan potensi di lapangan dan terlihat kehilangan ketenangan.
Imbasnya, Singo Edan menelan 6 kekalahan dan 3 hasil imbang dalam 9 laga pertama di BRI Liga 1 2023/2024. Tak hanya itu, pertahanan Arema FC paling buruk, kebobolan 22 gol dalam 9 pertandingan itu.
Padahal Arema FC sudah memiliki kiper asing baru, Julian Schwarzer. Namun, banyaknya pemain belakang yang cedera membuat celah di lini pertahanan Singo Edan, karena pemain pelapis butuh waktu untuk mendapatkan chemistry.
Sulit Membangun Kekompakan Tim
Beragam persoalan yang mendera membuat internal Arema FC sempat goyah. Buktinya, beberapa kali ketegangan muncul saat sesi latihan. Gelandang asal Argentina, Ariel Lucero, dua kali uring-uringan ketika latihan di Malang dan Bali.
Selain itu, seperti ada jarak antara pemain asing, pemain lama, dan pemain baru yang datang dari Liga 2. Pemain asing berkelompok dengan sesama pilar impor lain. Sementara pemain dari kasta kedua seperti minder untuk berbaur dengan pemain lama.
Kondisi ini berjalan cukup lama. Namun, belakangan situasi ini mulai berubah. Pemain lokal dan asing lebih membaur. Sementara pemain dari Liga 2 bisa memperlihatkan kemampuannya sehingga pantas bermain untuk Singo Edan.
Kekompakan ini terbangun setelah kondisi tim terpuruk. Mereka menyadari jika kekompakan dan chemistry cepat terbentuk ketika bisa membaur.
Latihan Ekstra
Sejak I Putu Gede mundur sebagai pelatih usai laga pekan keempat, pemain Arema FC mendapatkan program latihan lebih berat. Pelatih Joko Susilo terkadang memberikan program latihan dua kali sehari.
Selain itu, durasi dua jam latihan penuh dilakukan dengan latihan intensitas tinggi. Kondisi itu berlanjut ketika ditangani pelatih baru asal Portugal, Fernando Valente.
Hari pertama pelatih Arema FC itu datang ke Stadion Gajayana, Malang, para pemain berlatih sore hingga jelang salat isya. Ketika itu, latihan pun molor 1,5 jam karena agenda konferensi pers dan meeting tim pelatih dengan pemain.
Mantan pelatih Shakhtar Donetsk II itu cukup sering melakukan meeting dengan pemain untuk melakukan evaluasi dan analisis, sehingga pemain cepat memahami taktik yang diinginkan ketika berada di lapangan.
Pemain Menjadi Lebih Cerdik
Setelah tim kompak dan latihan ekstra, pelatih Fernando Valente membuat pemainnya lebih cerdik di lapangan. Contohnya ketika menang 2-0 atas Bhayangkara FC, sebenarnya mereka kalah dari segi recovery.
Singo Edan hanya istirahat sekitar tiga hari, sementara Bhayangkara FC satu pekan penuh, sehingga pemain Arema FC dibuat bermain dengan hemat energi.
Ariel Lucero dkk. diminta lebih sering menguasai bola, bisa memainkan tempo sesuai dengan kondisi stamina pemain. Jadi mereka tidak lelah hanya untuk mengejar bola dari kaki pemain Bhayangkara FC.
Hal itu lumayan berhasil, karena Arema FC bermain lebih efektif. Meski kalah dari shot on target, dari mereka yang bisa mencetak dua gol.
Sementara Bhayangkara FC tidak sanggup memecah kebuntuan. Selain pertahanan Arema FC rapat, aksi kiper Julian Schwarzer sedang bagus.
Pelatih Kiper Khusus
Dua kemenangan beruntun yang diraih Arema FC tidak lepas dari aksi gemilang sang kiper, Julian Schwarzer. Namun, performa apik ini justru hadir ketika sang ayah, Mark Schwarzer, baru mengunjunginya pekan lalu.
Mantan kiper Chelsea dan Timnas Australia itu merupakan ayah Julian. Dia memberikan analisis dan ilmunya untuk sang anak. Bisa dibilang Mark jadi pelatih kiper khusus Julian, karena saat ini Singo Edan tidak punya pelatih kiper.
Saat ini yang menangani latihan kiper adalah Galih Firmansyah, asisten pelatih kiper Arema FC.
Meski sekarang Mark sudah kembali ke Australia, dia tetap memberikan dukungan kepada anaknya. Ketika tampil bagus, pujian disampaikan Mark lewat media sosial, termasuk beberapa aksi video penyelamatan Julian yang diunggah di akun Instagram sang ayah.JudiOnline



0 Komentar